Senin, 27 Juni 2011
SINGLE IDENTITY NUMBER (SIN)
Sedangkan Single Identity Number adalah sebuah nomor identitas unik yang terintegrasi dengan gabungan data dari berbagai macam institusi pemerintah dan swasta. Sehingga bisa digunakan di berbagai instansi, yang dirancang bisa menggantikan semua nomor identitas yang ada denganpermasalahannya yang mempunyai sifat:
Unik, tidak terjadi identitas ganda atau lebih
Standard, struktur identitas sama secara nasional
Lengkap, data yang akan dijadikan identitas merupakan data yang mencakup seluruh wilayah
Indonesia (bersifat nasional)
Permanen, tidak boleh berubah dan bersifat abadi.
Terintegrasi.
Jadi nomer identitas baru akan menggabungkan data di domain Commond Identity, SIAK, DIN dan domain lainnya. SIN akan bisa diakses oleh semua institusi pemerintah dan dapat digunakan sebagai ijin usaha dan industri. Sebelum melakukan perancangan penomoran SIN, ada dua hal yang perlu dipertimbangkan yaitu:
• Perancangan dilakukan dengan sederhana sehingga mudah diingat. Sehingga harus disesuaikan dengan kemampuan manusia untuk bisa mengingat digit angka yang terbatas. Secara teori, biasanya orang bisa mengingat 7 digit angka atau yang lainnya (kurang atau lebih 2) digit. Dengan kata lain, manusia dapat mengingat angka antara 5 sampai dengan 9.
• Perancangan dilakukan dengan memperhitungkan jumlah nomor yang tersedia
dan jumlah penduduk indonesia dan/atau warga negara asing agar penyimpanan data menjadi effisien. SIN terdiri dari sembilan atau sepuluh digit, ditulis tiga bagaian yang dipisahkan oleh tanda penghubung: AAA-GG-SSSS. Bagian 3 digit pertama disebut “nomor area”, yang di tengah bagian 2 digit disebut “nomor kelompok” dan yang terakhir bagian 4 atau 5 digit disebut nomor urut. Dengan

• Bagian 3 digit pertama disebut “nomor area” Tiga digit pertama dari SIN adalah nomor area. Angka-Angka yang digunakan, mengindikasikan kantor single identity tertentu yang mengeluarkan kartu tersebut. Blok angka-angka tertentu dialokasikan untuk setiap area tertentu. Nomor area mengindikasikan adalah area pemilik nomor yang menunjukkan alamat pada aplikasi untuk nomor.
• Bagian dua digit di tengah disebut “nomor kelompok” Dua digit tengah adalah nomor kelompok dan tidak punya arti geografis tetapi lebih kepada pesanan di mana SIN dikeluarkan untuk area tertentu. Digunakan untuk memecahkan SIN ke dalam ukuran blok konvensional yang digunakan untuk operasi internal.
• Terakhir, bagian empat/lima digit disebut “nomor urut” Empat/lima digit terakhir menjadi nomor urut yang mewakili suatu rangkaian angka-angka langsung dari 0001-9999. Penggunaan nomor urut berdasarkan urutan pesanan menurut waktu di dalam masingmasing area dan nomor kelompok sebagai proses tempat aplikasi. Nomor urut ” 0000″ tidak pernah digunakan. Pembuatan nomor bisa dilakukan kantor daerah atau kantor pusat tergantung dari peraturan pemerintah nantinya. Ada beberapa cara untuk melakukan pendekatan ke SIN. Kita bisa memperhatikannya sebagai sesuatu yang berhubungan dengan hukum dan kebijakan (seperti keleluasaan pribadi, kebijakan yang menuntut penggunaan nomor tunggal, dll); atau sebagai kasus bisnis dan praktek ( seperti prioritas dan pememilihan metoda yang terkait dengan identitas berdasar pada biaya, keuntungan dan resiko); atau sebagai teknologi dan teknik arsitektur atau bahkan pada prinsip dan filosofi ( seperti pemerintah harus melindungi warganegara dan keselamatan hidup sebagai prioritas yang utama) Idealnya, setiap warga hanya mempergunakan dan diperbolehkan memiliki satu identitas tunggal yang bisa digunakan diberbagai keperluan, organisasi dan
daerah. Identitas tunggal didapatkan dengan bantuan penggunaan biometrik. Ada berbagai macam biometrik seperti; sidik jari, bentuk muka, suara, retina, telapak tangan[18], da DNA. Untuk membangun sistem SIN yang mudah dan murah cukup dengan menggunakan sidik jari yang mempunyai faktor perbedaan, performance, dan ketetapan bentuk yang tinggi. Bagian paling sulit dari realisasi manajemen identitas ini adalah yang bersifat bukan teknis seperti otonomi daerah dan ego antar departemen itu sendiri. Manajemen, kebijakan, dan bahkan isu politis lebih memungkinkan menjadi hal yang menentukan jalan menuju sukses. Dengan otonomi daerah pada kasus orang yang tinggal di daerah A dan mempunyai Objek Pajak di daerah B. Maka disetiap daerahnya diwajibkan orang tersebut untuk mempunyai KTP tersendiri sehingga kebijaksanaan ini tidak mendukung SIN.
REALISASI SIN
SIN bukanlah sekedar nomor, tidak hanya untuk menyelesaikan permasalahan dalam satu institusi tetapi dirancang untuk menyelesaikan berbagai permasalahan dari berbagai institusi. Sehingga salah satu cara untuk mengatasi masalah non-teknis diatas diperlukan suatu interface yang dapat dilihat pada Tahapan pertama yang perlu dilakukan adalah mengumpulkan semua sistem informasi (SI) yang dimiliki oleh semua organisasi baik itu pemerintah maupun swasta. Kemudian, SI informasi yang tadinya berupa “pulau-palau“ itu dihubungkan satu dengan yang lainnya dengan menggunakan SIN sebagai primary key (PK). Setelah itu menghilangkan semua data/field dan prose yang bersifat redundant. Seperti misalnya field nama dan/atau proses pengambilan sidik jari. Sehingga dengan interkoneksi semua SI akan terjadi integrity data disemua organisasi dan daerah, selain itu akan terjadi penghemat resources, biaya operasional dan biaya perawatan.
Untuk pengembangan ke bidang lain, misalkan catatan kesehatan, catatan kejahatan dan lain sebagainya akan mudah dilakukan dengan cara menghubungkan ke PK atau SI yang ada dalam satu domain.

ARSITEKTUR DATA SIN
Bagian yang terpenting dari SIN adalah data, sehingga merupakan suatu hal yang sangat penting untuk mengatur penggunaan data ini. Tidak semua pengguna SIN bisa mengakses data secara keseluruhan. Banyak cotrol objective yang perlu diperhatikan. Pada kesempatan ini, control objective yang akan dibahas dilihat dari SIN sebagai interface. Bagaimana cara kerja, apa yang dihasilkan dan apa yang bias ditentukan SIN? Serta bagaiman kontribusi setiap organisasi di SIN. Secara umum, pihak yang terlibat atau pengguna SIN itu bisa dikatagorikan pada masyarakat umum atau suatu orgnisasi termasuk proses yang terjadi didalam organisasi itu sendiri (internal organization)  Setiap pengguna SIN ini pertamakali akan diindikasi berasal dari pihak yang mana. Kedua, diidentiifkasikan jenis pekerjaan yang bias dilakukannya. Misalnya melakakukan salah satu atau lebih proses untuk melihat, menambahkan, update dan/atau menghapus data. Ketiga, dengan siapa dan berasal dari pihak mana pekerjaan tersebut dilakukan. Tahap ketiga ini terjadi jika pengguna dari satu organisasi akan melakukan perubahan ke organisasi yang lain sehingga diperlukan kerjasamanya dengan pengguna di organisasi yang satunya lagi.

Pada tahap ini, akan dihasilkan semua jenis proses yang dimungkinkan terjadi beserta ketiga syarat yang telah disebutkan diatas tadi (pada gambar berwarna biru) Kemudian SIN akan mulai menentukan posisi dan oraganisasi apa yang diperlukan untuk melakukan suatu tugas tertentu berdasarkan pada data-data yang digunakan atau diperlukan.

Sedangkan disisi perusahaan akan menentukan siapa yang akan mengisi posisi yang diberikan oleh SIN dan nantinya akan bertanggungjawab ke perusahaan yang menunjukknya. Jadi SIN ini akan memberikan beberapa posisi ke setiap organisasi yang terlibat dengan hak akses pada database yang berbeda dan pertanggungjawaban ke perusahaan yang diwakilkannya juga berbeda. Sehingga jika terjadi kesalahan maka dapat diketahui orang yang bertanggungjawab atas kesalahan tersebut. Dengan arsitektur seperti ini maka SI yang telah atau dikembang oleh setiap sektoral merupakan tanggungjawab setiap sektoral dan tidak akan terganggung oleh adanya SIN ini. Namun, SI dari setiap sektoral akan menentukan keberhasilan dan/atau kinerja dari SIN
KESIMPULAN
1. SIN bukan sekedar penomoran, tetapi merupakan sebuah solusi untuk menyelesaikan permasalahan-permasalahan di berbagai organisasi baik itu pemerintahan dan swasta.
2. SIN berfungsi sebagai interface, sehingga dapat mengatasi ego disetiap departemen dan otonomi daerah dan dapat membantu pemerintah sebagai alternatif penyediaan sistem informasi terpadu
3. penggunaan SIN merupakan alternatif yang cukup handal dan murah dalam mengatasi masalah yang ditimbulkan dengan 29 nomor identitas penduduk yang dikeluarkan oleh 24 institusi yang tersebar di Indonesia
Selasa, 21 Juni 2011

Senin, 20 Juni 2011


Senin, 13 Juni 2011
CDM


PDM


Senin, 30 Mei 2011


Rabu, 20 April 2011







Senin, 11 April 2011
1. Ketikan [postgres], port [5432], user name [postgres],password [........]








2. Jika kita belum ada database kita ketikan perintah > create data base [nama database]
Jika sudah ketikan \c [nama database]. Contoh kita ketikan \c kevin_1103068 untuk koneksi ke database







3. Buat tabel dalam database kevin_11030768,dengan syntax dibawah ini.








4. Lihat tabel








5. Isikan tabel dengan syntax dibawah ini.





6.Lihat isi tabel







7. SELECT COUNT (*) FROM listfriend;








8. SELECT SUM (age) FROM listfriend ;








9. SELECT MIN (age) FROM listfriend ;








10. SELECT MAX (age) FROM listfriend ;





11. SELECT AVG (age) FROM listfriend ;







12. SELECT state, COUNT (*) FROM listfriend GROUP BY state ;








13. Ketikkan syntax seperti perintah di bawah ini.








14. SELECT state , COUNT (*) FROM listfriend Group BY state HAVING COUNT (*) > 1 ORDER BY state ;


Senin, 28 Maret 2011

1. Agar dapat mengakses postgresql di Localhost, ketik nama database postgres, port 5432 dan username postgres.


2. Untuk membuat database ketik > create database [nama database]
contoh : > create database kevin;
Lalu untuk mengkoneksikan database dapat mengetik \c [nama database]
contoh : \c kevin;


3. Untuk membuat tabel sebagai contoh:
CREATE TABLE  perpustakaan ( nama varchar(80), npm int, nama_buku varchar (255), kode_buku int);
Untuk melihat struktur tabel: >\d [nama tabel]
Contoh : \d perpustakaan
Untuk menambahkan record ke dalam tabel: >INSERT INTO perpustakaan VALUES (‘afgan’, 112233,’cara menyanyi yang baik’,4687123 ); , dst…
Sehingga akan terlihat seperti gambar di bawah ini :


4. Dan untuk melihat isi tabel dengan syntax: >SELECT * FROM [nama tabel];
contoh : >SELECT * FROM perpustakaan ;
Maka akan terlihat gambar seperti di bawah ini :


Jika tampilan tidak seperti ini maka ada kemungkinan syntax yang anda masukan salah
Sekian tutorial dari saya semoga bermanfaat, mohon maaf apabila ada kesalahan
                                               
Terima kasih…




About Me

Kevin Abdullah
Lihat profil lengkapku

Pengikut

Diberdayakan oleh Blogger.