Jumat, 08 Februari 2013

Sejarah Lahirnya IP versi 4
IPv4 adalah sebuah jenis pengalamatan jaringan yang digunakan di dalam protokol jaringan TCP/IP yangmenggunakan protokol IP versi 4. IP versi ini memiliki keterbatasan yakni hanya mampu mengalamatisebanyak 4 miliar host komputer di seluruh dunia. Contoh alamat IPv4 adalah 192.168.0.3Pada IPv4 ada 3 jenis Kelas, tergantung dari besarnya bagian host, yaitu kelas A (bagian host sepanjang24 bit , IP address dapat diberikan pada 16,7 juta host) , kelas B (bagian host sepanjang 16 bit = 65534host) dan kelas C (bagian host sepanjang 8 bit = 254 host ). Administrator jaringan mengajukan permohonan jenis kelas berdasarkan skala jaringan yang dikelolanya. Konsep kelas ini memiliki keuntungan yaitu : pengelolaan rute informasi tidak memerlukan seluruh 32 bit tersebut, melainkan cukuphanya bagian jaringannya saja, sehingga besar informasi rute yang disimpan di router, menjadi kecil.Setelah address jaringan diperoleh, maka organisasi tersebut dapat secara bebas memberikan address bagian host pada masingmasing hostnya.Pemberian alamat dalam internet mengikuti format IP address (RFC 1166). Alamat ini dinyatakan dengan32 bit (bilangan 1 dan 0) yang dibagi atas 4 kelompok (setiap kelompok terdiri dari 8 bit atau oktet) dantiap kelompok dipisahkan oleh sebuah tanda titik. Untuk memudahkan pembacaan, penulisan alamatdilakukan dengan angka desimal, misalnya 100.3.1.100 yang jika dinyatakan dalam binary menjadi01100100.00000011.00000001.01100100. Dari 32 bit ini berarti banyaknya jumlah maksimum alamatyang dapat dituliskan adalah 2 pangkat 32, atau 4.294.967.296 alamat. Format alamat ini terdiri dari 2 bagian, netid dan hostid. Netid sendiri menyatakan alamat jaringan sedangkan hostid menyatakan alamatlokal (host/router). Dari 32 bit ini, tidak boleh semuanya angka 0 atau 1 (0.0.0.0 digunakan untuk jaringanyang tidak dikenal dan 255.255.255.255 digunakan untuk broadcast). Dalam penerapannya, alamatinternet ini diklasifikasikan ke dalam kelas (A-E). Alasan klasifikasi ini antara lain :

•Memudahkan sistem pengelolaan dan pengaturan alamat-alamat.
•Memanfaatkan jumlah alamat yang ada secara optimum (tidak ada alamat yang terlewat).
•Memudahkan pengorganisasian jaringan di seluruh dunia dengan membedakan jaringan tersebut termasuk kategori besar, menengah, atau kecil.
•Membedakan antara alamat untuk jaringan dan alamat untuk host/router.

Sejarah lahirnya IP versi 6
Alamat IP versi 6 (sering disebut sebagai alamat IPv6) adalah sebuah jenis pengalamatan jaringan yang digunakan di dalam protokol jaringan TCP/IP yang menggunakan protokol IP versi 6. Panjang totalnya adalah 128-bit, dan secara teoritis dapat mengalamati hingga 2128=3,4 x 1038 host komputer di seluruh dunia. Contoh alamat IP versi 6 adalah 21DA:00D3:0000:2F3B:02AA:00FF:FE28:9C5A. Pertumbuhan internet yang sangat cepat baik di segi pemakai internet di rumah, perkantoran, sekolah, instansi-instansi maupun perkembangan pesat perangkat telekomunikasi yang sudah mulai menggabungkan IP ke dalam teknologinya(convergence) di seluruh dunia telah menyebabkan alamat IPv4 dengan format 32bit binary yang sudah digunakan sejak awal keberadaan internet, tidak bisa lagi menampung kebutuhan pengalamatan internet setelah jangka waktu 20 tahun kedepan atau bahkan lebih cepat dari itu.Demikian hasil riset dan perhitungan para pakar dari komunitas terbuka internet(The Internet Engineering Task Force , IETF) menyebutkan. Dengan hanya 32 bitformat address hanya bisa menampung kebutuhan :32= 2 IPv4 Address= 4,294,967,296 IPv4 Address. Bayangkan, penduduk dunia saat ini adalah 6,5 Milyard. Jika nantinya masing-masing punya satu komputer, 1 Laptop (mobile), 1 PDA, 2 Handphone (GSM &CDMA). Lalu setiap perangkat butuh 1 IP address untuk bisa connected each other.Berapa jumlah IP yang dibutuhkan untuk taruhlah 3 Milyard penduduk dunia(bahkan dari 4 milyard IP versi 4 ini tidak keseluruhan bisa dipakai .Kekurangan alamat IPv4 ini tentu saja akan membuat perkembangan internet khususnya komunikasi data akan menjadi terganggu karena tidak ada lagi IPv4 yang bisa dialokasikan untuk setiap komputer, perangkat lain yang akan terkoneksi baik ke internet maupun antar perangkat. Langkah antisipasi awal sebenarnya sudah dilakukan dengan teknologi NAT(Network Address Translation) yang bekerja dengan cara melakukan penterjemahan satu alamat IPv4 public ke banyak IPv4 private. Sehingga satu alamat IPv4 public bisa dipergunakan untuk banyak perangkat yang akan terkoneksi ke internet. Teknologi ini sudah berkembang luas namun memiliki keterbatasan untuk interkoneksi antar jaringan yang cukup besar dan berbeda kebijakan pengalamatan,berikutnya kebutuhan gateway untuk penterjemahan alamat, serta keterbatasan pengembangan protocol internet terutama untuk aplikasi yang langsung terhubung satu sama lain (peer-to-peer) seperti Peer-to-Peer Games dan VoIP misalnya yang membutuhkan IPv4 public untuk bisa bekerja dengan baik.Pada tahun 1992 IETF selaku komunitas terbuka internet membuka diskusi parapakar untuk mengatasi masalah ini dengan mencari format alamat IP generasi berikutnya setelah IPv4 (IPng, IP Next Generation) yang kemudian menghasilkan banyak RFC (request for comments) yakni dokumen stardard yang membahas protocol, program, prosedur serta konsep internet IPv6. Setelah melalui pembahasan yang panjang, pada tahun 1995 ditetapkan melalui RFC2460 alamat IPversi 6 sebagai IP generasi berikutnya (IPng) pengganti IP versi 4. IPv6 ini menggunakan format 128 bit binary sehingga bisa menampung kebutuhan :128= 2 IPv6 Address= 340,282,366,920,938,463,463,374,607,431,768,211,456 IPv6 Address. Pengembangan IPv6 sampai saat ini sudah dilakukan oleh banyak pihak yang ada diseluruh dunia termasuk Service Provider, Internet Exchange Point, ISP regional, Militer serta Universitas. Untuk Indonesia sendiri sudah dialokasikan 17 prefix IPv6 untuk berbagai organisasi, mobile operator, IXP dan ISP. Dan berdasarkan data statistik dari badan pengembangan dan penyedia tunnel broker SixXS (www.sixxs.net) hingga saat iniyang aktif hanya 7 prefix dari 7 ISP (indo.net, Indosatnet serta CBN, pesatnet, NTT)



Beberapa perbandingan utama IPv4 dan IPv6 :
IPv4
IPv6
Panjang alamat 32 bit (4 bytes)
Panjang alamat 128 bit (16 bytes)
Dikonfigurasi secara manual atau DHCP IPv4
Tidak harus dikonfigurasi secara manual, bisa menggunakan address auto configuration.
Dukungan terhadap IPSec opsional
Dukungan terhadap IPSec dibutuhkan
Fragmentasi dilakukan oleh pengirim dan pada router, menurunkan kinerja router.
Fragmentasi dilakukan hanya oleh pengirim.
Tidak mensyaratkan ukuran paket pada link-layer dan harus bisa menyusun kembali paket berukuran 576 byte.
Paket link-layer harus mendukung ukuran paket 1280 byte dan harus bisa menyusun kembali paket berukuran 1500 byte
Checksum termasuk pada header.
Cheksum tidak masuk dalam header.
Header mengandung option.
Data opsional dimasukkan seluruhnya ke dalam extensions header.
Menggunakan ARP Request secara broadcast untuk menterjemahkan alamat IPv4 ke alamat link-layer.
ARP Request telah digantikan oleh Neighbor Solitcitation secara multicast.
Untuk mengelola keanggotaan grup pada subnet lokal digunakan Internet Group Management Protocol (IGMP).
IGMP telah digantikan fungsinya oleh Multicast Listener Discovery (MLD).

Sumber :
http://belajaripv6.wordpress.com/2007/01/09/perbandingan-ipv4-dan-ipv6/
http://id.scribd.com/doc/25832100/Sejarah-IPv4-dan-IPv6


About Me

Kevin Abdullah
Lihat profil lengkapku

Pengikut

Diberdayakan oleh Blogger.